Menanggulangi Kabut
Asap
Kabut asap merupakan agenda tahunan yang menjadi
pekerjaan rumah tersendiri bagi Presiden RI. Tidak hanya pemimpin Negara ini
yang andil bagian dalam menanggulangi kabut asap yang terjadi dibeberapa daerah
seperti di Kalimantan dan Sumatra. Peran dan kerja sama masyarakat untuk
meminimalisir akan terjadinya kabut asap sangat diperlukan.
Sebelum pada pembahasan
bagaimana menanggulangi kabut asap, maka sangat penting untuk mengetahui apa
saja yang menjadi penyebab terjadinya kabut asap yang kini menteror masyarakat
Kalimantan dan Sumatra (khususya Riau). Beberapa yang menjadi penyebab terjadinya
kebakaran hutan adalah sebagai berikut :
1. Perluasan
Lahan Oleh Petani dengan Membakar Lahan
Pada kasus-kasus yang terjadi
diberbagai daerah faktor utama yang menyebabkan kabut asap adalah pembalakan
hutan dan perluasan lahan dengan membakar lahan pertanian. Pada masyarakat
masih banyak terjadi pembakaran lahan sebelum masa tanam padi. Titik-titik kebakaran umumnya terjadi pada lahan atau
tanah gambut.
Tanah gambut yang merupakan serapan
air juga sebenarnya baik jika dapat dikendalikan fungsinya.Seperti pembuatan
kanal atau parit cacing pada setiap
lahan,agar satu lahan dengan lahan lain dapat terpisahkan dengan adanya
parit cacing yang menyebabkan akses api akan lebih susah menjalar. Kesadaran
masyarakat dalam menjaga lahannya masing-masing juga menjadi faktor terpenting
dalam meminimalisir kebakaran serta memperhatikan proses penggarapan lahan
sebelum masa tanam. Dengan pembakaran lahan yang tidak terkendalikan maka kabut
asapakan semakin pekat.
2. Cuaca
yang Ekstrim
Selain pembakaran yang tidak terkontrol
dan meluas, faktor lain yang juga membantu terjadinya kabut asap adalah cuaca.
Kemarau yang berkepanjangan juga merupakan salah satu penyebab meluasnya
kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap.
Jika faktor cuaca menjadi penyebab
kebakaran (kabut asap) maka hujanlah yang menjadi unsur terpenting dalam
menanggulanginya. Karena dengan mengandalkan kemampuan manusia saja tidak akan
mampu menghadapi kebakaran lahan yang meluas dan meyebar keberbagai titik.
Tidak
serta merta kesalahan manusia faktor terjadinya kabut asap, namun fenomena alam
juga merupakan faktor yang mengakibatkan kebakaran. Karena kemarau yang berkepanjangan dan
didukung dengan pergerakan angin yang kuat, maka memudahkan kebakaran menjalar
keberbagai titik.
3. Kerjasama
Pemerintah dengan Masyarakat
Karena kurangnya pengetahuan akan
pentingnya hutan oleh masyarakat dan minimnya sosialisasi oleh pihak terkait juga merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan masyarakat dengan mudah melakukan pembalakan dan
pembukaan lahan dengan membakar tanpa memikirkan efek sampingnya. Dengan
sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan pihak-pihak terkait maka kesadaran
masyarakat akan terbangun dengan sendiri. Indonesia dituntut untuk menjadi
suasembada beras, namun balance antara pemerintah dan masyarakat masih sangat
kurang. Sebagian pihak hanya memikirkan
gologan tanpa memikirkan kepentingan kelompok.
Pemerintah menjadi penggerak roda
kehidupan masyarakat Indonesia sedangkan masyarakat menjadi pengontrol
sekaligus pelaksana kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Dari faktor-faktor diatas dapat
disimpulkan terdapat dua faktor yang menyebabkan meluasnya kabut asap,yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internalnya adalah manusia itu
sendiri dan faktor eksternalnya adalah fenomena alam.Bukan dari
pemerintah,oknum-oknum atau masyarakat tertentu namun semua elemen masyarakat dari
pemimpin hingga rakyat yang ada di Indonesia harus membangun kesadaran agar hal
serupa dapat diminimalisir kedepannya. Tak hanya berserah diri tanpa usaha,
ataupun hanya berteriak tanpa aksi. Namun yang diperlukan adalah membangun kesadaran
dari dalam diri sendiri untuk menghindari hal
tersebut yang nantinya akan berdampak pada masyarakat luas.